Ilustrasi reaktor nuklir. (pexels.com/Pixabay)
Shikoku Electric awalnya berencana mengaktifkan kembali reaktor pada pertengahan Oktober, akan tetapi rencana tersebut ditunda, setelah pada Juli lalu diumumkan bahwa ada pelanggaran peraturan keamanan yang dilakukan oleh salah satu staff-nya.
Laporan menyebutkan bahwa staff tersebut melanggar peraturan keselamatan karena saat bertugas malam, staff tersebut pergi ke pompa bensin di luar fasilitas tanpa izin pada lima kali antara 2017 dan 2019.
Namun kini, perusahaan tenaga listrik Shikoku Electric telah memberikan fasilitas berupa smartphone yang menampilkan fungsi sistem penentuan posisi global guna mencegah terulangnya insiden tersebut.
Seperti yang dilaporkan oleh NHK, Operator PLTN ini akan memulai kembali beroperasi secara komersial pada 4 Januari mendatang.
Operator pun akan mempersiapkan semuanya, seperti pemeriksaan rutin yang akan memakan waktu sekitar tiga bulan karena lamanya reaktor tidak beroperasi.