Di samping masalah energi, Moldova juga dikhawatirkan soal mobilisasi militer di Rusia. Kebijakan itu akan berdampak kepada negaranya, sebab menjadi tanda dimulainya babak baru perang di Ukraina yang akan menambah jumlah pengungsi di Moldova.
"Kami tidak melihat adanya ancaman langsung ke Moldova, tapi ini bukan berarti mobilisasi parsial dari Rusia tidak membuat kami khawatir. 300 ribu orang adalah jumlah yang besar. Ini akan memulai eskalasi baru jika Anda memobilisasi 300 ribu pasukan di garis depan," ungkap Igor Grosu selaku juru bicara Parlemen Moldova.
Grosu menambahkan, Presiden Sandu akan mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan, militer dan agensi keamanan untuk menilai risiko dan skenario yang mungkin terjadi. Nanti akan diketahui seberapa besar dampak mobilisasi ini di Odessa dan Mykolaiv.
"Ukraina dan pakar militer internasional mengatakan bahwa tidak ada bahaya di Odessa. Maka dari itu, hal pertama yang akan mendatangi kita adalah gelombang pengungsi baru asal Ukraina," sambungnya.