Pemandangan Pegunungan Alpen di Fiesch, Swiss. instagram.com/sebitil/
Meskipun didesak oleh Italia dan Jerman, negara tetangganya Austria tetap menolak upaya penutupan wisata ski di Eropa. Melansir dari CNN, melalui Menteri Keuangannya, Gernot Blümel mengatakan apabila pandemi menjadi ancaman terbesar bagi wisata musim dingin, sehingga ia ingin Uni Eropa mengganti kerugiannya,
"Apabila Uni Eropa tetap menginginkan wisata ski untuk tetap ditutup, berarti biayanya mencapai 2 juta Euro. Jika UE benar-benar menginginkannya, maka ia harus membayar untuk itu"
"Di Austria, kita belum bisa mengganti pendapatan untuk seluruh area terdampak akibat penutupan sementara ini. Maka jika resort tetap harus ditutup, maka Uni Eropa harus mau membayar biaya kompensasi kerugian dari wisata ski ini"
Bahkan resort ski di Austria berkontribusi sebanyak 15 persen dari total PDB negara ini. Namun hingga kini masih ditutup hingga tanggal 7 Desember setelah diberlakukan lockdown kedua di tahun ini. Serta belum diketahui apakah resort tersebut bakal dibuka kembali.
Sama seperti Austria, negara non anggota Uni Eropa, Swiss bahkan baru saja membuka kembali resort ski di negaranya. Namun di wisata musim dingin di negara tersebut tetap menganjurkan protokol kesehatan dengan jaga jarak, penggunaan masker dan pengurangan orang dalam kereta gantung, dikutip dari The Guardian.