Sementara itu, Tusk menuturkan bahwa pihaknya ingin menggelontorkan dana guna membantu dengan segala cara, sehingga situasi di Ukraina dalam beberapa minggu dan bulan mendatang menjadi lebih baik.
Macron juga menegaskan kembali dukungan Prancis terhadap rencana yang diprakarsai oleh Ceko untuk membeli amunisi dan peluru di luar Uni Eropa. Inisiatif tersebut telah mengumpulkan dana yang cukup untuk membeli setidaknya 300 ribu peluru dan pejabat Praha mengatakan pengiriman pertama akan tiba paling lambat pada Juni.
"Ini adalah momen yang serius. Sebuah era baru telah dimulai dan kita akan berada di sana. Fakta bahwa kami bertiga bersatu pada hari ini, bertekad dengan kejelasan yang sama tentang situasi di Ukraina dan bertekad untuk tidak pernah membiarkan Rusia menang, serta mendukung rakyat Ukraina sampai akhir merupakan kekuatan bagi kami, rakyat kami, keamanan kami, dan Eropa kami," ungkap Macron.
Menurut Macron, jika membiarkan Ukraina sendirian dan kalah dalam perang, maka Moskow akan mengancam Moldova, Rumania, dan Polandia.
Pernyataan para pemimpin tersebut dinilai tidak mengatasi perbedaan antara Scholz dan Macron, setelah Presiden Prancis tersebut mengatakan pada konferensi bulan lalu bahwa pengiriman pasukan darat Barat tidak boleh dikesampingkan di masa depan.
Di sisi lain, Scholz mengatakan bahwa para pemimpin telah sepakat tidak akan ada pasukan darat di wilayah Ukraina yang dikirim oleh negara-negara Eropa.