Ilustrasi polisi. (Unsplash.com/Gabe Pierce)
Media Jerman melaporkan bahwa Omar A. ditangkap setelah polisi mendapat informasi dari badan intelijen asing. Ia tidak masuk dalam daftar pantauan militan mana pun di Jerman, dilansir dari RFI.
Dia memasuki negara tersebut pada November 2022 dan mengajukan permintaan suaka pada Januari 2023. Permohonan ini ditolak pada September 2023, yang berarti ia harus meninggalkan negara itu.
Status imigrasi pria Libya itu serupa dengan tersangka pelaku penusukan mematikan di festival di Jerman pada Agustus di kota Solingen, yang menewaskan tiga orang. Serangan memicu kemarahan publik setelah terungkap pelaku yang berasal dari Suriah telah menghindari upaya pihak berwenang untuk mendeportasinya.
Setelah penusukan, pemerintah menanggapi dengan undang-undang senjata tajam yang lebih ketat dan tindakan yang lebih tegas terhadap imigrasi. Pada Jumat, parlemen meloloskan peraturan yang menghapuskan manfaat yang ditawarkan kepada pencari suaka yang akan dideportasi ke negara-negara Uni Eropa lainnya.