Jerman Tuduh Rusia Ingin 'Ciptakan' Perang Dingin Baru

Jakarta, IDN Times - Jerman menuduh Rusia membahayakan situasi keamanan Eropa dengan tuntutan yang mengingatkan pada Perang Dingin. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menjelang Konferensi Keamanan Munich pada Jumat (18/2/2022).
Dilansir dari AFP, pertemuan itu akan menjadi momen bagi pemimpin Barat untuk membahas krisis di Ukraina. Di sisi lain, Baerbock juga mendesak supaya Rusia menunjukkan langkah serius untuk meredam konflik.
"Dengan pengerahan pasukan yang belum pernah terjadi sebelumnya di perbatasan dengan Ukraina dan tuntutan Perang Dingin, Rusia menantang prinsip-prinsip dasar tatanan perdamaian Eropa," kata Baerbock.
Istilah ‘tuntutan Perang Dingin’ merujuk pada penolakan Rusia terkait rencana Ukraina bergabung NATO. Pada era Perang Dingin, Uni Soviet menggagas Pakta Warsawa, aliansi keamanan dan militer negara-negara Eropa timur berbasis Komunis yang menjadi ‘pesaing’ NATO.
1. Jerman sebut Rusia merugi karena tidak ikut konferensi
Rusia disebut telah menumpuk lebih dari 100 ribu pasukannya di perbatasan Ukraina. Menanggapi mobilitas militer Rusia, banyak pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengatakan bahwa Moskow akan menyerang Kiev dalam beberapa hari mendatang.
Pada Kamis (17/2/2022), pasukan Rusia yang bergerak ke perbatasan dikabarkan telah merusak taman kanak-kanak di Ukraina timur. Sementara itu, separatis yang didukung Rusia juga menyalahkan Kiev karena telah meningkatkan permusuhan.
Moskow sejauh ini menolak untuk menghadiri pertemuan di Munich. Meski begitu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, berjanji akan bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov pekan depan, dengan catatan tidak ada invasi sebelum pertemuan itu terjadi.
"Merugikan bahwa Rusia tidak memanfaatkan kesempatan ini (Konferensi Munich)," kata Baerbock.