Hong Kong, IDN Times - Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengaku memilih mundur dari jabatannya jika ini memungkinkan. Pernyataan Lam tersebut diketahui melalui rekaman suara yang bocor ke publik Senin malam (2/9). Lam, yang mengisi posisi itu sejak 1 Juli 2017, mengatakannya dalam sebuah pertemuan dengan kelompok pebisnis pada minggu lalu.
Menurut Reuters yang mendapatkan rekaman suara itu, Lam mengaku dirinya telah menyebabkan "malapetaka tak termaafkan" dengan memulai wacana pemberlakuan Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradisi yang kemudian menyulut krisis politik di Hong Kong. Demonstrasi di kota itu sudah berlangsung hampir tiga bulan.