Joe Biden Tegaskan AS Tidak Mendukung Kemerdekaan Taiwan

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa negaranya tidak akan mendukung kemerdekaan Taiwan. Pernyataan itu disampaikan setelah Taiwan merampungkan pemilihan umum dan Partai Progresif Demokratik (DPP), yang sudah berkuasa selama dua periode sebelumnya keluar sebagai pemenang.
Pada akhir pekan lalu, calon presiden Taiwan dari DPP yang keluar sebagai pemenang, William Lai Ching-te, menegaskan posisinya untuk menolak tekanan China dan berjanji mengupayakan perundingan.
“Kami tidak mendukung kemerdekaan,” kata Biden, ketika ditanya soal pemilihan umum, dilansir dari Channel News Asia pada Senin (15/1/2024).
1. China khawatir presiden baru Taiwan akan deklarasikan kemerdekaan
Sebagai informasi, Washington telah mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada 1979. Sejak lama AS menjadi penjamin Taiwan, tanpa pernah mendukung deklarasi kemerdekaan secara formal.
Beijing, yang tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendalinya, khawatir Lai akan mendeklarasikan berdirinya Republik Taiwan.
Biden sebelumnya telah membuat marah pemerintah China dengan komentar yang tampaknya menunjukkan bahwa AS akan mempertahankan pulau itu jika diserang, sebuah penyimpangan dari posisi “ambiguitas strategis” yang telah lama dipegang AS.
Beberapa jam sebelum pemilu digelar, Washington memperingatkan bahwa campur tangan terhadap pesta demokrasi di Taiwan adalah sesuatu yang tidak dapat diterima.