Sejak Oktober 2023, perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 61.827 warga Palestina dan melukai 155.275 lainnya. Kampanye militer ini juga telah menghancurkan wilayah tersebut dan menyeret penduduknya ke ambang kelaparan.
Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 11 orang telah meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total korban jiwa akibat kelaparan dan malnutrisi bertambah menjadi 251 orang sejak perang dimulai. Dari jumlah tersebut, 108 di antaranya adalah anak-anak.
PBB menyebutkan bahwa satu dari lima anak di Gaza mengalami kekurangan gizi. Puluhan ribu warga Palestina mengantre untuk mendapatkan sepiring makanan, yang terkadang menjadi satu-satunya santapan mereka dalam sehari.
“Saya datang pukul 6 pagi ke dapur amal untuk mendapatkan makanan bagi anak-anak saya. Jika sekarang tidak kebagian, saya harus kembali lagi pada sore hari untuk mencoba kesempatan lain,” kata Zeinab Nabahan, seorang pengungsi Palestina dari kamp Jabalia.
Warga lainnya, Tayseer Naim, mengungkapkan bahwa jika bukan karena Tuhan dan dapur amal, ia mungkin sudah mati kelaparan.
“Kami datang ke sini pukul 8 pagi dan harus bersusah payah untuk mendapatkan kacang lentil atau nasi. Kami sangat menderita, lalu pulang sekitar tengah hari dengan berjalan sejauh kurang lebih satu kilometer,” ujarnya.