Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anak-anak yang mengibarkan bendera Niger. (twitter.com/Unicefniger)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Niger, pada Jumat (1/9/2023), menginstruksikan penghapusan imunitas bagi Duta Besar Prancis di Niamey, Sylvain Itté. Bahkan, pemerintah setempat memerintahkan polisi untuk menangkap dan mengusirnya. 

Pekan lalu, pemerintahan junta militer Niger telah mengumumkan pengusiran Dubes Prancis dari negaranya. Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak pernyataan dari junta militer dan meminta perwakilannya tetap berkantor di Niger. 

1. Semua keistimewaan Dubes Prancis di Niger dihapus

Junta Niger menyatakan, Dubes Prancis tidak lagi memiliki privilese atau keistimewaan di negaranya. Mereka pun telah mencabut visa diplomatik bagi seluruh diplomat maupun keluarganya di Niger. 

"Perwakilan Prancis tidak lagi dapat menikmati privilese atau imunitas yang didapat dari statusnya sebagai anggota diplomatik dari Kedutaan Besar Prancis di Niger," terang Kementerian Luar Negeri Prancis, dikutip Vanguard.

"Kartu diplomatik dan visa yang diberikan kepada mereka dan izin tinggal seluruh keluarganya di Niger telah dicabut," tambahnya. 

Pada saat yang sama, juru bicara Militer Prancis Pierre Gaudilliere mengatakan, personel militer Prancis akan merespons segala bentuk tensi yang berdampak pada diplomat dan militer di Niger. 

2. Macron dukung penuh ECOWAS dan Presiden Bazoum

Editorial Team

Tonton lebih seru di