Jakarta, IDN Times - National Unity Government (NUG), pemerintah bayangan Myanmar, mengatakan bahwa junta militer telah membunuh 165 anak selama 2022. Jumlah itu mengalami kenaikan lebih dari 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Melalui analisis yang dibeberkan media lokal, penyebab utama kematian anak-anak itu adalah serangan artileri berat yang menargetkan pasukan oposisi.
Kekacauan Myanmar sejak kudeta militer pada Februari 2021 masih terus terjadi, dengan ribuan warga sipil yang telah tewas.