Jakarta, IDN Times - Pemimpin junta militer Niger yang baru saja merebut kekuaaan dari Presiden Mohammed Bazoum, meminta duta besar Prancis, Jerman, Amerika Serikat (AS) dan Nigeria untuk meninggalkan negaranya. Hal itu diumumkan junta pada Jumat (25/8/2023).
Langkah itu diambil karena hubungan bilateral yang terus memburuk dengan cepat antara Niger dengan negara-negara tersebut. Baik Prancis, Jerman dan AS telah mengecam kudeta militer.
Jerman meminta Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin junta dan Prancis menyerukan agar Presiden Bazoum yang terpilih secara demokratis, diangkat kembali untuk memimpin negara di Afrika Barat tersebut.