Jakarta, IDN Times - Thailand bersiap menghadapi lonjakan pengungsi Myanmar usai junta menetapkan bahwa anak muda harus mengikuti wajib militer. Kebijakan baru ini ditetapkan di tengah sulitnya militer menghadapi ancaman dari pejuang etnis dan pejuang anti-kudeta.
Dilansir dari VOA, Selasa (20/2/2024), para analis menyatakan bahwa pemerintah Thailand harus bisa menerima mereka yang melarikan diri dari Myanmar untuk mencari tempat yang aman.
Deklarasi wajib militer ini sendiri sudah berlaku sejak 13 Februari lalu dengan rencana batch pertama dimulai pada April, dengan 5 ribu anak muda dan bakal dilanjutkan dengan 60 ribu pendaftaran baru tiap tahunnya.
