Dilansir BBC, pengadilan mengumumkan bahwa Ovsyannikova dihukum 8,5 tahun penjara di koloni hukuman rezim umum. Selain itu, dia dilarang terlibat dalam aktivitas apa pun yang berkaitan dengan media elektronik, termasuk internet selama empat tahun.
Selama persidangan, beberapa anggota keluarga Ovsyannikova, termasuk mantan suami dan putranya dilaporkan mendukung pihak penuntut.
Keberadaan Ovsyannikova saat ini tidak diketahui setelah dia meninggalkan Rusia bersama putrinya tahun lalu. Dia menggambarkan kasusnya sebagai tuduhan bermotif politik.
“Tentu saja saya tidak mengakui kesalahan saya,” tulisnya dalam sebuah pernyataan sebelum putusan, menambahkan bahwa dia telah membuat pilihan moral yang sangat sulit namun satu-satunya yang benar dan sekarang terpaksa tinggal di pengasingan.
Meskipun menjadi sasaran pemerintah Rusia, banyak jurnalis Ukraina dan pembangkang Rusia tidak percaya dengan sikap Ovsyannikova, merujuk pada karier sebelumnya di media pemerintah. Dia pernah dikritik karena kunjungannya ke Ukraina pada musim panas lalu untuk meliput perang bagi surat kabar Jerman, tapi justru membuat marah banyak warga Ukraina dan menuntut pemecatannya segera.