Gambar anjing yang sedang dipotret. Sumber: Unsplash.com/Elisa Kennemer
Survei ini sekali lagi menunjukkan bahwa ternyata masih banyak orang yang gagal 'melindungi' diri mereka sendiri dengan cara yang paling sederhana ketika melakukan aktivitas internet. Bila seseorang bekerja di perusahaan dimana peretasan dapat terjadi sepanjang waktu, bayangkan kerugian yang akan dihadapi akibat basis data besar yang dijual dan dibagikan di komunitas hacker.
Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa kejahatan dunia maya merugikan ekonomi global 2,9 juta dolar AS (sekitar Rp42,5 miliar) setiap menit, dengan sekitar 80 persen dari serangan itu terkait dengan kata sandi. Penjahat maya bisa dengan mudah mengakses kehidupan seseorang di internet secara keseluruhan hanya dengan beberapa klik ketika satu sandi saja bocor. Oleh sebabnya, himbauan untuk menggunakan kata sandi terpisah, unik dan aman, seringkali ditemukan saat membuat akun online.
NCSC pun menyarankan agar lebih baik bagi seseorang untuk memilih kata acak yang tidak saling berhubungan ketika menentukan kata sandi, misalnya seperti "RedPantsTree". Menambahkan tanda seru atau simbol lain di bagian akhir juga direkomendasikan agar keamanannya dapat semakin terjamin. Sesudahnya, akan lebih membantu bila menyimpan kata sandi di pengelola sandi browser web, supaya mempermudah dalam mengingat sandi yang berbeda untuk situs yang berbeda pula.