100.000 nyawa melayang akibat serangan kabut asap usai pembalakan dan pembakaran liar di hutan-hutan Indonesia. Dua pulau besar, Sumatera dan Kalimantan jadi sorotan usai hutan-hutan mereka dibakar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi. Selain itu, dari sisi geografis, kedua pulau tersebut dekat wilayah negara lain. Ya, Singapura dan Malaysia.
Seperti dikutip dari New York Times, sebuah riset terkait bahaya dari kebakaran hutan dan kabut asap di Asia Tenggara dilakukan oleh Universitas Harvard dan Columbia, Amerika Serikat. Kedua Universitas ternama tersebut memaparkan alasan proses pembakaran adalah untuk membentuk lahan pertanian. Akan tetapi, mereka (para pelaku) tidak memikirkan apa akibat dari kebakaran tersebut. Ya, asap.
Sayangnya, asap-asap dari Sumatera dan Kalimantan ini tidak hanya 'bersantai' di sekitar pulau, tapi menuju negara lain. Pergerakan angin membawa mereka 'menjelajah' negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Riset tersebut menemukan kalau terdapat sebuah partikel berbahaya yang terkandung dalam asap ini.
PM 2.5, sebuah partikel dengan bentuk 2,5 mikrometer ini ternyata senyawa karbon yang dapat membawa penyakit keras. Asma, TBC, kanker paru-paru sampai penyakit jantung bisa menjadi akibat dari partikel PM 2.5 ini. Lantas berapa jumlah dari masing-masing negara?