Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar: aljazeera.com

Kini militer Filipina sedang kewalahan. Pasalnya, mereka harus rela kehilangan 18 prajurit dalam kontak tembak selama sembilan jam di perbatasan Kota Tipo-Tipo dan Al-Barka di Pulau Basilan melawan pasukan kelompok Abu Sayyaf pada Sabtu (9/4).

Militer Filipina hanya mampu membunuh lima pemberontak, termasuk seorang ekstremis asal Maroko. Ekstremis tersebut bernama Mohammad Khattab. Sekitar 20 orang pemberontak lainnya terluka. Dari kubu militer Filipina, 18 prajurit tewas dan 53 tentara mengalami luka-luka. Jumlahnya lebih banyak dua kali lipat dibandingkan kerugian yang diderita oleh pemberontak.

Pemerintah Filipina saat ini tengah menurunkan pasukan untuk menghabisi komandan Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Secara terbuka, dia telah menyatakan bergabung dengan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Dia telah diburu selama bertahun-tahun karena diduga terlibat dalam beberapa aksi terorisme.

Editorial Team

EditorRizal

Tonton lebih seru di