Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Kamboja, pada Jumat (13/9/2024), mengecam sanksi Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) terhadap pengusaha Ly Yong Phat dan lima bisnisnya. Dia dituduh terlibat dalam kerja paksa, perdagangan manusia, dan penipuan daring.
Sanksi ini berupa pemblokiran semua aset Ly di AS dan melarang entitas AS melakukan bisnis dengannya. Tindakan ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran Washington terhadap kejahatan dunia maya di Kamboja.
Ly merupakan salah satu orang terkaya di Kamboja dan juga senator dari anggota Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa, yang dipimpin Perdana Menteri Hun Manet, putra dari mantan Perdana Menteri Hun Sen, yang saat ini menjabat sebagai pemimpin Senat. Taipan ini diangkat sebagai penasihat pribadi untuk Hun Sen pada 2022.