Namun, tak semua orang sepakat dengan posisi Beyonce atas feminisme. Salah satunya adalah penulis novel Chimamanda Ngozi Adichie yang pidatonya di TED Talks menjadi kian viral setelah Beyonce memasukannya ke dalam lagunya yang berjudul Flawless.
Dalam suatu wawancara, Adichie yang juga seorang feminis berkata:
"Tipe feminismenya bukan tipe saya, sebab feminismenya dalam waktu bersamaan memberikan ruang yang cukup besar untuk kebutuhan laki-laki. Saya pikir laki-laki menyenangkan, tapi saya tak berpikir bahwa perempuan harus mengaitkan segala yang mereka lakukan dengan laki-laki.
Apa dia melukaiku? Apa dia memaafkanku? Apa dia memberiku cincin? Kita perempuan sangat dikondisikan untuk menghubungkan semuanya dengan laki-laki. Bentuk sekelompok perempuan bersama dan percakapan yang terjadi pada akhirnya tentang laki-laki.
Bentuk sekelompok laki-laki dan mereka takkan membicarakan perempuan, mereka akan membahas diri mereka sendiri. Kita perempuan harus menghabiskan 20 persen waktu untuk urusan laki-laki, karena menyenangkan, tapi di sisi lain kita juga harus membahas diri kita sendiri."