Ottawa, IDN Times - Dalam satu bulan terakhir, Kanada diguncang dengan penemuan kuburan tak bernama di bekas sekolah asrama. Sekolah asrama tersebut digunakan oleh pemerintah Kanada untuk mendidik anak-anak suku Indian (first nations) dalam program asimilasi dari akhir tahun 1800-an hingga tahun 1970-an. Tiga perempat dari sekolah asrama itu dikelola oleh gereja Katolik.
Dalam penyelidikan terbaru, sebuah tim komunitas pribumi telah menemukan 182 kuburan tak bernama di Kanada barat, tepatnya di dekat Sekolah Misi St. Eugene dekat Cranbrook, British Columbia. Temuan terbaru ini membuat perasaan komunitas pribumi Kanada kian sedih dan menderita.
Komunitas pribumi Kanada telah berulangkali mendesak Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi gereja Katolik untuk meminta maaf secara resmi atas keterlibatan para imam dan biarawatinya. Namun hingga saat ini desakan permintaan maaf itu tak kunjung terpenuhi.