Kanada-AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Belarus karena Represif ke Warganya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kanada akan memberlakukan sanksi kepada Belarus di tengah peringatan 3 tahun demo akbar. Kini, sebanyak 9 individu dan 7 entitas yang punya kaitan dengan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, terseret dalam hukuman.
Pada Juli 2023, Uni Eropa (UE) telah menjatuhkan sanksi kepada Belarus terkait larangan ekspor teknologi persenjataan dan suku cadang pesawat terbang. Keputusan itu dilatarbelakangi keikutsertaan dan dukungan Minsk kepada Moskow dalam perang Rusia-Ukraina.
1. Kanada sebut Belarus kubur keadilan untuk rakyatnya
Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, menyebut bahwa sanksi ini diberikan sebagai respons dari pelanggaran hak asasi manusia di Belarus. Individu dan entitas yang masuk dalam sanksi juga terlibat dalam dukungan invasi Rusia ke Ukraina.
"Sudah 3 tahun sejak kecurangan dalam pemilihan presiden Belarus terjadi pada 9 Agustus 2020. Tindakan itu meliputi kampanye sistematis untuk memaksa pemilih dan negara mendukung kekerasan dalam meringkus demonstran, aktivis, dan jurnalis," tutur Joly, pada Rabu (9/8/2023), dilansir Global News.
"Sejak saat itu, kuburan keadilan sudah dibuat oleh pemerintah Belarus terhadap rakyatnya sendiri dan tidak berhenti sampai saat ini," sambungnya.
Pihak yang terdampak sanksi merupakan pejabat pemerintahan, hakim, dan pihak yang punya kaitan dengan Lukashenko, termasuk kepala televisi nasional Belarus dan kepala perusahaan industri teknologi militer.