Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Angela Merkel terlihat nyaris menangis ketika berbicara di parlemen Bundestag pada Rabu, 9 Desember 2020 sambil memohon agar warganya lebih peduli soal COVID-19. Menurut data yang diperoleh Merkel, kini per harinya ada 590 warga Jerman yang meninggal akibat tertular COVID-19.
"Dalam pandangan saya, ini benar-benar tidak bisa diterima," ungkap Kanselir yang sudah berkuasa selama 15 tahun itu dan dikutip laman Deutsche Welle pada Rabu kemarin.
Ia pun meminta maaf dan memohon kepada warga Jerman agar mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi kontak fisik. Menurutnya, banyaknya warga yang tetap memilih makan di restoran ketimbang menyantap di rumah sudah tak sesuai dengan kesepakatan awal.
"Saya meminta maaf, benar-benar meminta maaf, tapi saat ini harga yang harus kita bayar yakni 590 kematian per harinya (akibat COVID-19)," tutur Merkel.
Video pidato Merkel itu menjadi viral dan dibincangkan di media sosial. Saat diunggah di media sosial Deutsche Welle, video berdurasi 1:38 detik itu sudah memperoleh 6,3 juta views.
Dalam pidatonya itu Merkel akhirnya menyerukan agar pembatasan pergerakan warganya kembali diperketat jelang Natal. Ia tak mau pandemik COVID-19 di Negara Panser itu semakin tak terkendali.
Apa saja pembatasan pergerakan yang ia usulkan di hadapan parlemen?