Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz telah beberapa kali melakukan hubungan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama perang Ukraina berlangsung. Dalam kabar terbaru, Scholz disebut memperingatkan Putin untuk tidak menggunakan senjata biologis dan kimia dalam perang.
Retorika tentang senjata kimia telah menjadi salah satu pemberitaan media internasional. Pasukan Rusia mengaku telah menemukan laboratorium di Ukraina yang jadi tempat mengembangkan senjata kimia dengan dukungan Amerika Serikat (AS).
AS dengan tegas menolak tuduhan itu. AS menuduh balik Rusia bahwa klaim temuan senjata kimia hanya dalih palsu Rusia untuk dapat memberi legitimasi penggunaan senjata tersebut untuk mereka sendiri. Sekjen NATO menyebut serangan senjata kimia akan jadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.