Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Ukraina (pexels.com/@imawassi)

Jakarta, IDN Times - Kantor Rusia di Melitopol, Ukraina diserang bom dari orang tak dikenal pada Rabu (7/9/2022). Aksi teror ini dilakukan seteleh mendengar kemungkinan diadakannya pemungutan suara referendum di Zaporizhzhia untuk bergabung dalam Federasi Rusia. 

Pada Selasa lalu, Pemerintah Kherson di bawah administrasi Rusia memutuskan menunda pelaksanaan referendum. Pasalnya, pemerintah setempat menganggap situasi tidak aman setelah terjadi rententan teror kepada pemimpin antek Rusia dan serangan ofensif Ukraina ke wilayahnya. 

1. Kantor itu diduga jadi tempat penyelenggaraan referendum

Kabar ledakan di kantor pemerintahan Rusia ini diungkapkan dalam akun Telegram, Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov pada Rabu sore. Ia menyebut terdapat dugaan di kantor tersebut tengah melangsungkan referendum. 

"Satu langkah lagi dari psuedo-referendum. Hari ini, ledakan terjadi di Melitopol yang menjadi basis dari United Russia" tulis Fedorov, dikutip dari Newsweek.

Fedorov juga menyebut bahwa pasukan Rusia mengubah Kantor Pos di Jalan Lomonosov menjadi kantor pusat sejak 25 Februari usai jatuh ke tangan Rusia. Bahkan, gedung itu sudah dialihfungsikan hanya satu hari setelah Putin mendeklarasikan invasi ke Ukraina. 

2. Rogov salahkan teroris Ukraina atas ledakan di Melitopol

Editorial Team

Tonton lebih seru di