Bentrokan kapal penjaga pantai Filipina dan China telah terjadi berulang kali di LCS. Hal itu dikhawatirkan akan memicu konflik yang lebih besar, dengan Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Filipina terlibat dalam konflik tersebut.
Dilansir ABC News, Sabina Shoal menjadi titik konflik baru Filipina-China. Atol tersebut berada lebih dari 1.000 kilometer dari daratan China.
Pada April lalu, kapal patroli Manila menuju ke Sabina dan menemukan tumpukan karang yang hancur, yang memicu kecurigaan bahwa Beijing mungkin sedang berusaha membangun struktur di sana. Penjaga pantai China kemudian mengerahkan kapalnya dalam pertarungan teritorial baru itu.
Sabina berada di dekat Second Thomas Shoal milik Filipina. Bulan lalu, Manila dan Beijing sepakat mencegah konfrontasi lebih lanjut di wilayah tersebut yang dijaga ketat Filipina. Tapi insiden kembali terjadi di dekatnya.
"Tentu saja kami kembali kecewa. Meskipun ada pemahaman awal, yang kami harapkan menjadi halaman pertama dalam babak baru antara hubungan Filipina dan (China), kami mengalami insiden lain," kata Malaya.
Duta Besar AS MaryKay Carlson mengatakan pihaknya mendukung Filipina dan mengutuk manuver berbahaya penjaga pantai China di dekat Sabina Shoal.
"Kami berkomitmen untuk mendukung hak-hak teman, mitra, sekutu kami berdasarkan hukum internasional," katanya.