Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi insiden kapal laut. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi insiden kapal laut. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times – Kapal kargo Rusia, Ursa Major, tenggelam di Laut Mediterania akibat ledakan di ruang mesinnya pada Selasa (24/12/2024) di perairan antara Spanyol dan Aljazair. Kapal tersebut diketahui membawa dua crane pelabuhan seberat total 760 ton yang diduga akan dikirim ke Vladivostok.

Dari 16 kru yang berada di atas kapal, 14 orang berhasil diselamatkan oleh otoritas Spanyol dan dibawa ke pelabuhan Cartagena, sementara dua lainnya masih dinyatakan hilang.

Kejadian ini mendapat sorotan internasional karena dugaan keterlibatan kapal tersebut dalam pengangkutan perlengkapan militer Rusia.

1. Kapal kargo Rusia tenggelam di Laut Mediterania

Dilansir dari BBC, kapal Ursa Major tenggelam akibat ledakan di ruang mesin. Kapal ini membawa dua crane pelabuhan, masing-masing seberat 380 ton, dan beberapa penutup palka untuk pemecah es.

Sebelum tenggelam, kapal tersebut berada di kawasan yang sama dengan kapal Rusia lainnya, Sparta, yang sebelumnya terpantau melintasi Selat Inggris.

Menurut laporan dari Ukrainian Military Intelligence (HUR), kapal Sparta sedang menuju Tartous, Suriah, untuk mengangkut perlengkapan militer pasca kejatuhan rezim Bashar al Assad.

Video yang diverifikasi menunjukkan kapal Ursa Major mulai miring parah sebelum akhirnya tenggelam pada Selasa, (24/12/2024), pukul 02.20 waktu setempat. Pemilik kapal, Oboronlogistika, mengonfirmasi bahwa kapal ini memang membawa alat-alat berat, termasuk crane pelabuhan.

2. Pemilik kapal dan sanksi internasional

Mengutip laporan The Guardian, Ursa Major dimiliki oleh perusahaan Rusia yang terkait dengan konstruksi militer dan telah dijerat sanksi oleh Amerika Serikat sejak 2022. Perusahaan ini dianggap berperan dalam mendukung operasi militer Rusia.

Layanan penyelamatan maritim Spanyol menerima sinyal darurat dari kapal ini pada Senin malam, sekitar 57 mil dari pantai Almería. Cuaca buruk memperumit proses evakuasi. Para kru yang selamat dibawa ke pelabuhan Cartagena untuk penanganan lebih lanjut.

Kapal ini dilaporkan memulai pelayaran dari pelabuhan St. Petersburg pada 11 Desember 2024 dengan membawa crane pelabuhan dan kontainer kosong. Meski demikian, beberapa laporan menyebut kapal ini memiliki misi lain selain mengangkut alat berat ke Vladivostok.

3. Keterkaitan dengan Suriah dan konflik militer

Dilansir dari Sky News, dalam unggahan di Telegram, HUR menyebut bahwa kapal ini sempat mengalami kerusakan teknis di dekat Portugal sebelum akhirnya melewati Selat Gibraltar.

Rusia memiliki hubungan lama dengan Suriah, termasuk dukungan militer selama perang saudara di negara itu. Tartous menjadi pelabuhan penting bagi operasi logistik Rusia di Mediterania. Namun, perubahan situasi politik di Suriah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan keberadaan Rusia di wilayah tersebut.

Data dari London Stock Exchange Group (LSEG) menunjukkan bahwa sinyal terakhir dari kapal ini terdeteksi pada Senin (23/12/2024), pukul 23.04 waktu setempat. Setelah itu, kapal tenggelam keesokan harinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team