Jakarta, IDN Times - Lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat (AS) berjanji untuk melipatgandakan kapasitas energi nuklir di seluruh dunia pada 2050.
Hal ini dilakukan guna membatasi peningkatan suhu global sebesar 1,5 derajat celcius, serta, dekarbonisasi sektor energi, sumber sekitar tiga perempat emisi gas rumah kaca global.
Peluncuran inisiatif baru tersebut diklaim untuk mendukung energi bersih dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam produksi energi dunia. Pihaknya juga akan mengurangi emisi metana dan menghambat pendanaan swasta untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.
"Hal ini dapat dan akan membantu transisi dunia dari penggunaan batu bara yang tidak terkendali," kata Sultan al-Jaber, Presiden KTT COP28 Uni Emirat Arab (UEA), dikutip dari Reuters.
Komitmen tersebut merupakan salah satu dari serangkaian pengumuman dalam pertemuan puncak iklim COP28 PBB yang berlangsung di Dubai, UEA, pada Sabtu (2/11/2023). Acara ini dihadiri oleh utusan khusus AS untuk urusan iklim, John Kerry, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin lainnya.