CJNG didirikan pada tahun 2011. Kartel tersebut dengan cepat berkembang menjadi salah satu kelompok yang kuat, kejam dan besar. Dalam lima tahun terakhir, perkembangan senjata yang mereka miliki tidak hanya semacam machete, senapan serbu, senapan mesin atau pistol tapi juga drone.
Melansir dari laman Vice, pada tahun 2017 lalu, petugas polisi Meksiko menyita sebuah truk yang berisi AK-47 dan dua drone di Guanajuato. Drone dilengkapi dengan peledak dan dikendalikan dari jarak jauh. Drone tersebut adalah drone dengan empat baling-baling (quadcopter).
Strategi baru kartel diperkirakan terinspirasi dari kelompok ISIS di Timur Tengah. Itu menjadi salah satu senjata pembunuh baru yang mengkhawatirkan. Drone bisa saja dikirim untuk berperang antar kartel, juga kepada pasukan keamanan.
Melansir dari laman BBC, drone lain juga disita tahun lalu. Diperkirakan, drone tersebut milik kelompok CJNG.
Sejak awal bulan ini, kota Aguililla tempat polisi diserang dengan drone baru-baru ini, konflik telah terjadi antar kartel yakni CJNG melawan Carteles Unidos. Ratusan penduduk meninggalkan kota karena ketakutan. Delapan mayat yang dimutilasi juga ditemukan di wilayah tersebut, yang diperkirakan korban perang antar kartel.