Suasana jalanan kota Havana saat lockdown. (twitter.com/DiazCanelB)
Kementerian Kesehatan Kuba menerangkan jika sudah ditemukan lima varian baru COVID-19 di negaranya. Beberapa varian yang terdeteksi berasal dari Afrika Selatan, Kalifornia, Inggris, dan Wuhan. Diketahui bahwa varian baru tersebut memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dan selalu dikaitkan dengan tingginya angka kematian, dikutip dari CNN.
Melaporkan dari La Nacion, mayoritas kasus penularan berasal di ibukota Havana yang memiliki populasi sebesar 2,1 juta jiwa. Maka dari itu, nantinya pembatasan pergerakan akan dikhususkan di ibukota Kuba. Menurut Dewan Pertahanan Havana mengatakan jika "Kita harus mengetatkan kontrol di area perkotaan, kita sedang berperang melawan coronavirus dan keputusan perang harus dibuat dan itu harus ketat."
Bahkan Provinsi Matanzas di bagian barat Kuba akan menutup sarana transportasi dan tidak memperbolehkan keluar rumah bagi warga yang tidak memiliki kepentingan mendesak. Hingga Selasa (06/04/2021), Kuba sudah mencatatkan kasus COVID-19 sebesar 82.601 dengan tingkat kematian sebanyak 442 jiwa.