Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Guatemala (unsplash.com/gonesau)
ilustrasi bendera Guatemala (unsplash.com/gonesau)

Intinya sih...

  • Penetapan keadaan darurat imbas lonjakan aksi kekerasan

  • Sebanyak lima orang tewas pada akhir pekan, keadaan darurat ditetapkan selama 15 hari

  • Guatemala termasuk 20 negara paling berbahaya di dunia, dengan penurunan posisi drastis karena lebih dari 200 ribu laporan kekerasan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Guatemala, Bernardo Arevalo menetapkan keadaan darurat imbas lonjakan aksi kekerasan di beberapa wilayah. Langkah ini untuk mengamankan warga dari ancaman serangan organisasi kriminal

“Kami berada di masa-masa kritis, terutama di Departemen Solola dan sejumlah wilayah lain di Guatemala. Organisasi kriminal yang memeras dan menyelundupkan narkoba adalah ancaman besar bagi warga,” tuturnya, dikutip dari ABC News, Senin (15/12/2025).

Pekan lalu, Meksiko dan Guatemala setuju mengadakan operasi gabungan di perbatasan. Aksi ini untuk melawan Kartel Sinaloa dan sejumlah organisasi kriminal rivalnya di perbatasan Meksiko-Guatemala. 

1. Sebanyak lima orang tewas pada akhir pekan

Menteri Dalam Negeri Guatemala, Marco Antonio Villeda mengatakan bahwa penetapan keadaan darurat ini diberlakukan setelah insiden serangan di Nahuala dan Santa Catarina Ixtahuacan. Serangan di bagian barat Guatemala tersebut mengakibatkan lima orang tewas. 

Insiden ini diperkirakan sebagai lanjutan dari serangan pada Kamis pekan lalu, ketika kelompok bersenjata menyerang pos militer. Namun, serangan ini bukan disebabkan oleh perselisihan antarwarga di dua area tersebut. 

“Dalam kasus ini, tidak ada serangan antarwarga Nahuala dan Santa Catarina Ixtahuacan. Ini adalah serangan ke pos militer yang sengaja dan spesifik dilancarkan untuk menyerang aparat keamanan,” terangnya. 

2. Keadaan darurat ditetapkan selama 15 hari

Pemerintah Guatemala menetapkan keadaan darurat di dua wilayah tersebut selama 15 hari ke depan. Dengan ini, aktivitas warga, seperti pertemuan, demonstrasi, dan lainnya di area tersebut akan dibatasi. 

Dilansir The Tico Times, Arevalo menyebut, kekerasan di area tersebut didorong oleh aktivitas organisasi kriminal. Mereka disebut sengaja melawan tentara Guatemala agar ditarik dari wilayah tersebut. 

“Organisasi kriminal tersebut ingin mengontrol penuh wilayah tersebut dan dapat beroperasi secara bebas. Mereka terus melangsungkan aksinya dalam memeras warga dan melancarkan aktivitas ilegal lainnya,” ujarnya. 

3. Guatemala termasuk 20 negara paling berbahaya di dunia

Guatemala termasuk salah satu dari 20 negara paling berbahaya di dunia. Menurut data dari organisasi non-profit, Armed Conflict Location & Event Data (ACLED), Guatemala masuk peringkat 17 paling berbahaya dan masuk kategori konflik.  

Dilansir La Hora, pada 2024, Guatemala berada di posisi 35 sebagai negara paling berbahaya. Kini, peringkatnya turun drastis 18 tingkat yang disebabkan oleh lebih dari 200 ribu laporan kekerasan di Guatemala. 

Penurunan posisi ini juga didorong oleh naiknya kekerasan politik dan kriminal di dalam Guatemala. Mayoritas tindakan kekerasan di Guatemala terjadi di perbatasan Meksiko imbas aktivitas kartel narkoba dan pembunuhan kepada wali kota Masagua. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team