Ilustrasi polisi. (Unsplash.com/Fred Moon)
Melansir Al Jazeera, Jaksa Agung AS, Merrick Garland mendakwa Joshua Jaynes, mantan polisi, dan dua polisi yang masih bertugas Kyle Meany dan Kelly Goodlett, dengan sengaja menggunakan informasi palsu untuk mendapatkan surat perintah yang mengizinkan penggeledahan terhadap rumah Taylor dan menyebabkan penembakan.
"Kami menuduh bahwa para terdakwa mengetahui tindakan mereka dan memalsukan surat pernyataan dapat menciptakan situasi berbahaya, dan kami menuduh tindakan melanggar hukum ini mengakibatkan kematian nona Taylor," kata Garland.
Taylor tewas terkena delapan tembakan oleh polisi yang menyergap rumahnya setelah memperoleh surat perintah "tidak perlu mengetuk" untuk penggerebekan pada malam hari.
Terkait serangan terhadap Taylor, hanya satu petugas yang didakwa yaitu Brett Hankinson, didakwa atas pelanggaran hak-hak sipil karena diduga menggunakan kekuatan kepolisian secara berlebihan. Hackinson diketahui melepaskan 10 tembakan dalam insiden itu, tapi bukan polisi yang menembak mati Taylor.
Akibat insiden ini Hankinson dipecat pada 2020. Sebelum dakwaan terbaru untuknya, Hankinson sempat diadili, tapi dibebaskan pada awal tahun ini atas tuduhan kejahatan membahayakan yang tidak disengaja.