Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Singapura. (Unsplash.com/Justin Lim)
Bendera Singapura. (Unsplash.com/Justin Lim)

Singapura, IDN Times - Sebagai bentuk dukungan Singapura kepada masyarakat Myanmar dalam mengatasi pandemi COVID-19, Singapura akan menyumbangkan 200 konsentrator oksigen 10 liter ke negara tersebut.

Dikutip dari laman resmi WHO (World Health Organization), who.int, konsentrator oksigen adalah suatu alat yang tertutup bertenaga listrik yang dirancang untuk menghasilkan oksigen murni terkonsentrasi dari udara bebas. Bantuan tersebut dilakukan Singapura menyusul melonjaknya kasus positif COVID-19 di Myanmar sejak Juni lalu.

1. Singapura akan bekerja sama dengan Palang Merah Myanmar untuk distribusikan konsentrator oksigen

Ilustrasi Merlion Park di Singapura. (Unsplash.com/Joshua Ang)

Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Singapura, mfa.gov.sg, konsentrator oksigen akan disalurkan melalui Singapore Red Cross (SRC). SRC sendiri telah meluncurkan himbauan publik untuk memberikan bantuan kemanusian bagi masyarakat di Asia Tenggara dan Asia Selatan melalui program 'COVID-19 International Response Fund''.

SRC akan bekerja dengan masyarakat Palang Merah Myanmar guna mendistribusikan konsentrator oksigen ke masyarakat yang terdampak di Myanmar. 

2. Bukan pertama kali, Singapura sebelumnya juga menyalurkan berbagai bantuan ke Myanmar

Bendera Singapura. (Unsplash.com/Justin Lim)

Sebelumnya, Pemerintah Singapura telah berkontribusi untuk Myanmar berupa mesin polymerase chain reaction (PCR), tes diagnostik, masker bedah, hand sanitiser, dan pasokan medis lainnya guna mendukung upaya Myanmar memerangi COVID-19.

Langkah yang dilakukan Singapura adalah bentuk dalam solidaritas dengan rakyat Myanmar dalam perjuangan mereka melawan COVID-19. 

Kontribusi serta donasi yang diselenggarakan oleh entitas swasta dan komunitas Myanmar di Singapura, membuktikan dukungan timbal balik yang kuat antara masyarakat Singapura dan Myanmar dalam mengatasi tantangan bersama COVID-19.

3. Lonjakan kasus COVID-19 di Myanmar

Ilustrasi peta penyebaran COVID-19 di berbagai negara. (Pexels.com/Anton Uniqueton)

Berdasarkan laporan dari Channel News Asia, Myanmar telah melaporkan hampir 280.000 kasus COVID-19 hingga saat ini, di mana lebih dari 120.000 tercatat dalam sebulan terakhir saja. Ada lebih dari 7.800 kematian terkait penyakit ini, dengan lebih dari 4.500 terjadi pada bulan lalu.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University & Medicine, infeksi telah melonjak sejak bulan Juni, dan negara itu (Myanmar) mencatat rekor harian tertinggi untuk kasus baru dan kematian pada bulan Juli.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team