Jakarta, IDN Times - Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, pada Kamis (7/7/2022) mengatakan bahwa negaranya akan mendiversifikasi rute pipa ekspor minyak bumi. Hal ini menanggapi aksi pemblokiran yang digulirkan oleh Pengadilan Rusia dalam waktu 30 hari ke depan.
Tindakan ini semakin meningkatkan tensi antara Rusia dan Kazakhstan, setelah berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya, Presiden Kazakhstan menolak mengakui Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk, yang mendapat dukungan penuh dari Rusia dalam acara St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF).
"Atas alasan ini, kami tidak akan mengakui Taiwan, Kosovo, Ossetia Selatan atau Abkhazia. Rupanya, prinsip ini akan diterapkan pada teritori proto-negara yang menurut opini kami termasuk Luhansk dan Donetsk," tutur Tokayev, dikutip Caspian News.