Jakarta, IDN Times - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada hari Jumat (7/1/22) memberikan izin perintah kepada pasukannya untuk menembak para demonstran yang menyebabkan kerusuhan di negaranya. Sejauh ini, demonstrasi yang berujung rusuh di negara tersebut telah menyebabkan puluhan orang tewas.
Negara Asia Tengah bekas pecahan Soviet itu selama satu pekan terakhir mengalami protes jalanan. Bahkan protes itu bisa disebut protes paling parah setelah Kazakhstan memisahkan diri dari Soviet.
Protes oleh para demonstran terjadi karena disebabkan kenaikan harga BBM hampir dua kali lipat. Protes yang awalnya terjadi di ibu kota Nursultan, menyebar dengan cepat ke kota Almaty dan kota lain di seluruh negeri. Pasukan keamanan menggunakan tindakan keras sebagai upaya pemadaman protes. Bahkan Kazakhstan meminta bantuan pasukan Rusia untuk mengatasi demonstrasi tersebut.