Para mantan Mahid di Ceko. (dok. Youtube KBRI Praha)
Berbincang dengan para eksil 1965 yang sudah tak muda lagi, Komnas HAM menegaskan rekomendasi selanjutnya adalah untuk memastikan bagaimana agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Dalam pertemuan itu, hadir pula Rony dan Ubes, yang pada saat 1965 menjabat sebagai ketua dan sekretaris PPI Ceko kala itu.
Setelah peristiwa pemanggilan oleh perwakilan RI di luar negeri yang diikuti dengan pencabutan paspor WNI terhadap 15 anggota PPI, Rony dan Ubes sekuat tenaga mencari solusi terhadap persoalan yang dialami para mahasiswa dinas atau yang biasa disebut mahid saat itu.
Rata-rata mereka mendapatkan beasiswa ke sejumlah negara di Eropa seperti ke Ceko.
Berkat pertolongan dari pihak sekolah masing-masing, para mahid ini akhirnya mendapatkan keringanan beasiswa, asrama serta stipend. Termasuk bantuan dari Palang Merah Internasional.