Pemerintahan Mali tengah terguncang. Kantor berita Reuters melansir jika sang Perdana Menteri, Souleymane Boubaye Maiga, beserta seluruh jajaran pemerintahannya mengundurkan diri pada hari Kamis (18/4) waktu setempat.
Keputusan ini diambil setelah meletusnya konflik horizontal yang menggemparkan seluruh negeri. Suasana berubah tegang selama empat pekan terakhir, setelah kabar pembantaian 160 penggembala suku Fulani menyeruak.
"Presiden telah menerima permintaan pengunduran diri Perdana Menteri beserta para anggota kabinet pemerintah," tulis sebuah pernyataan dari perwakilan Presiden Ibrahim Boubacar Keita.