Ilustrasi TKP (IDN Times/Arief Rahmat)
Melansir Associated Press, Abu Bishoy, seorang saksi, menyampaikan bahwa mereka yang terperangkap dalam kebakaran itu berusaha menyelamatkan diri dengan melompat keluar dari gereja. Bishoy juga melihat banyak anak di dalam gereja, karena gereja itu memiliki dua fasilitas penitipan anak.
"Ada anak-anak, kami tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan mereka. Dan kami tidak tahu putra siapa ini, atau putri siapa itu. Apakah ini mungkin?" ujar Bishoy.
Sebuah dokumen rumah sakit menunjukkan ada 20 mayat, termasuk 10 anak-anak, dibawa ke rumah sakit umum Imbaba dan 21 puluh jenazah lainnya dibawa ke rumah sakit berbeda.
Korban anak-anak yang diketahui identitasnya adalah tiga bersaudara, kembar berusia 5 tahun dan anak berusia 3 tahun. Uskup gereja, Abdul Masih Bakhit, juga termasuk di antara yang tewas.
Mousa Ibrahim, juru bicara Gereja Ortodoks Koptik, membenarkan bahwa ada anak-anak yang tewas, meninggal bersama ibu, nenek, dan bibi mereka.
Emad Hanna, saksi lainnya, menyampaikan bahwa seorang pekerja gereja berhasil mengeluarkan beberapa anak dari fasilitas penitipan.
“Kami naik ke atas dan menemukan orang mati. Dan kami mulai melihat dari luar bahwa asapnya semakin besar, dan orang-orang ingin melompat dari lantai atas," kata Hanna.