Ilustrasi kebakaran hutan. (Unsplash.com/Karsten Winegeart)
Melansir Al Jazeera, api telah berkobar di beberapa daerah Portugal sejak minggu lalu dan hampir 250 kebakaran baru dilaporkan terjadi pada Jumat dan Sabtu. Karena kebakaran ini, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat dari 11 hingga 15 Juli, yang berada dalam tingkat di bawah keadaan bencana dan darurat.
Perdana Menteri Portugal, Antonio Costa, membatalkan rencana perjalanan ke Mozambik agar dapat memantau situasi kebakaran. Presiden Marcelo Rebelo de Sousa juga melakukan tindakan yang sama, dengan membatalkan perjalanannya ke New York. Dia dijadwalkan untuk berbicara di Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
Dalam kebakaran di wilayah Travessa de Almogadel di Portugal tengah, pemerintah telah melakukan evakuasi dan setelah api dipadamkan otoritas terkait mengerahkan lebih dari 700 tentara. Kebakaran itu diperkirakan menghancurkan sekitar 1.500 hektar (3.700 hektar) vegetasi.
"Api datang 50 meter dari rumah terakhir di desa di atas sana semuanya terbakar," kata Donzilia Marques, seorang warga setempat sambil menunjuk ke perbukitan antara rumahnya dan kota terdekat Freixianda.
Sehari sebelumnya dia di dievakuasi, tapi kini telah kembali ke rumahnya yang selamat dari kobaran api.
Portugal telah lama menderita akibat kebakaran hutan yang besar, dan terkadang tragis. Pada 2017, kebakaran hutan yang tidak terkendali menewaskan lebih dari 100 orang. Dalam kebakaran tebaru ini, ada 29 orang terluka ringan dan membutuhkan bantuan medis, yang terdiri dari 12 petugas pemadam kebakaran dan 17 warga sipil.