Kebakaran Klub Malam Makedonia Utara, Warga Tuntut Pemerintah Tegas

Intinya sih...
- Ribuan warga Kochani, Makedonia Utara, mengadakan aksi berkabung untuk korban kebakaran klub malam Pulse.
- Warga menuntut pemerintah tegas menangani kasus ini dan menangkap pelaku, serta melakukan long-march ke kantor wali kota.
- Polisi telah menangkap 15 orang terkait insiden kebakaran, termasuk pemilik klub malam dan mantan pejabat. Mayoritas korban adalah remaja dan dewasa muda.
Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Kochani, Makedonia Utara, pada Senin (17/3/2025), mengadakan aksi berkabung untuk mengenang korban kebakaran klub malam. Warga dan keluarga korban menuntut pemerintah tegas dalam menangani kasus ini dan menangkap pelaku.
Insiden di klub malam Pulse mengakibatkan setidaknya 59 orang tewas dan 155 orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar. Dugaan sementara, insiden kebakaran di klub malam tersebut terjadi akibat kembang api.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 02.30 pagi, saat ratusan orang berkumpul di klub Pulse di kota Kochani, sebelah timur ibu kota Skopje, untuk menonton konser DNK, band hip-hop populer di negara tersebut.
1. Warga marah karena wali kota tidak dapat ditemui
Dalam demo tersebut, mereka melakukan long-march ke kantor wali kota untuk menuntut tanggung jawab atas insiden mengerikan tersebut dan meminta wali kota menemui mereka.
Namun, kerusuhan tak dapat terhindarkan saat polisi memblokir jalan demonstran, termasuk keluarga korban. Warga yang marah pun melemparkan telur, botol kaca, dan benda lainnya untuk mengekpresikan kemarahannya kepada pemerintah.
"Ketika ada uang, mereka adalah orang pertama yang datang. Namun, mengenai pertanggungjawaban dan seseorang harus memperjuangkannya. Mereka tidak dapat ditemui. Kami menginginkan keadilan karena semua orang dapat terkena dampaknya di kemudian hari," tutur salah seorang demonstran, dilansir Balkan Insight.
Tak hanya di gedung pemerintahan, polisi juga menjaga sebuah kafe yang memiliki kaitan dengan pemilik klub malam. Namun, tidak ada laporan pertikaian antara demonstran dan petugas kepolisian dalam aksi ini.
2. Menduga kasus kebakaran ada kaitan dengan gratifikasi dan korupsi
Pada hari yang sama, Wali Kota Kocani, Ljupco Papazov mengumumkan pengunduran dirinya menyusul insiden kebakaran klub malam. Ia menyatakan tidak mau menyalahkan siapapun dan akan berkoordinasi dengan polisi untuk mengungkap pelaku.
Menteri Dalam Negeri Makedonia Utara, Pance Toskovski mengungkapkan bahwa polisi sudah menangkap 15 orang atas insiden kebakaran ini, termasuk menangkap pemilik klub malam dan mantan pejabat.
"Otoritas menilai ada kaitan antara gratifikasi dan korupsi di balik insiden kebakaran klub malam ini. Kami melihat ada sekitar 500 orang di dalam gedung. Padahal tiket yang terjual hanyalah 250," terangnya, dikutip RFE/RL.
Ia menambahkan, langit-langit klub malam tersebut terbuat dari material yang mudah terbakar. Ia menyebut hal itu yang membuat percikan kembang api cepat menyebar dan asap hitam menyebar dengan cepat di seluruh gedung.
3. Sebanyak 51 korban luka akan dirawat di beberapa negara Eropa
Menteri Luar Negeri Makedonia Utara, Timco Mucunski mengatakan bahwa 51 korban luka dalam insiden kebakaran klub malam sudah dikirimkan ke luar negeri. Ia menyebut, beberapa negara Eropa, termasuk Serbia dan Bulgaria bersedia menangani korban.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua negara yang bersedia membantu dan merespon permintaan kami. Solidaritas di tengah situasi sulit adalah sebuah konfirmasi aliansi dan persahabatan yang dimiliki negara kami dengan berbagai negara di dunia," ungkap dia, dikutip TVP World.
Sementara itu, Juru Bicara Komisi Eropa, Eva Hrncirova mengungkapkan bahwa delapan negara anggota Uni Eropa (UE) bersedia memberikan bantuan lewat Mekanisme Perlindungan Sipil UE dan mengevakuasi 15 korban yang alami luka bakar parah.
Kebakaran klub malam Makedonia Utara ini menjadi yang terburuk sepanjang sejarah negara itu dan salah satu yang terburuk di dunia. Mayoritas korban tewas adalah remaja dan dewasa muda.