Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa yang berkunjung ke lokasi kebakaran pada 2 Januari 2022. (Twitter.com/Presidency | South Africa)
Melansir dari CNN, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa telah mengunjungi lokasi kebakaran, dia memuji petugas yang berusaha mengendalikan api agar gedung parlemen tidak menjadi abu, tapi dia juga mengatakan api telah menghancurkan kantor parlemen dan isinya, termasuk benda bernilai dan bersejarah.
Presiden mengatakan Desmond Tutu akan merasa hancur jika mengetahui peristiwa ini. Tutu merupakan pemuka agama terkemuka dan penentang sistem apartheid, yang pernah meraih Nobel Perdamaian, dia meninggal belum lama ini dan upacara pemakannya dilakukan sehari sebelum kebakaran, dilakukan di Katedral St. George di Cape Town, yang tidak jauh dari parlemen.
Menurut keterangan JP Smith, anggota komite kota Cape Town yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan, mengatakan kebakaran menyebabkan seluruh kompleks parlemen rusak parah, dengan area dipenuhi genangan air dan asap.
Smith mengatakan atap di aula Majelis Lama telah hancur dan ruangan kantor-kantor disebelahnya serta tempat olahraga juga hancur. Langi-langit di Majelis Nasional juga telah runtuh yang membuat petugas pemadam kebakaran harus ditarik sejenak.
Smith mengatakan petugas kebakaran mengalami beberapa kesulitan karena fitur keamanan. Dia mengatakan Listrik masih menyala saat kebakaran yang membuat situasi menjadi sangat berbahaya, selain itu dia juga memberitahu adanya masalah pada sistem alarm kebakaran, yang ditunjukkan dengan sistem baru memberikan peringatan setelah petugas yang berada di lokasi.
Juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Cape Town mengatakan pemadaman api di gedung Majelis Nasional parlemen dilakukan hingga malam hari.