Seorang bayi memakai masker untuk mencegah penularan coronavirus baru di Stasiun Kereta Cepat Hong Kong West Kowloon di Hong Kong pada 23 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS./Tyrone Siu
Apa yang dikatakan Guan juga dirasakan oleh sejumlah warga yang mengunjungi rumah sakit dan klinik untuk berobat. Mereka memakai masker dan menderita batuk serta pilek. Salah satunya adalah Yang Lin yang ingin mengetahui apakah ia terinfeksi virus corona.
Namun, dokter begitu cepat memeriksanya dan berkata agar ia jangan khawatir. "Mereka berkata itu hanya demam biasa, dan menyuruh saya untuk meminum obat lalu pulang," tutur Yang kepada The New York Times. "Tapi bagaimana saya tahu pasti? Mereka bahkan tak memeriksa suhu tubuh saya. Benar-benar tak bertanggung jawab."
Virus corona ini akhirnya menguji sistem layanan kesehatan di Wuhan. Tak sedikit netizen mengaku harus mengantre selama berjam-jam di rumah sakit dan disuruh kembali pulang untuk minum obat. "Pemerintah tak menjalankan tugas mereka," ucap Du Hanron. "Mereka terburu-buru dan ceroboh."
Dokter pun menginformasikan kepada beberapa pasien bahwa tak ada kamar yang masih kosong. Dalam suatu wawancara, dokter di rumah sakit Universitas Wuhan mengatakan pihaknya telah menyiapkan 100 ranjang, tapi ada perlengkapan lain seperti masker untuk petugas medis yang masih kurang.