Jakarta, IDN Times - Para menteri luar negeri Asia Tenggara akan mengadakan diskusi yang membahas tidak diikutsertakannya pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, pada pertemuan puncak tingkat regional mendatang. Pernyataan itu diungkap oleh sumber internal kepada Reuters terkait pertemuan yang akan digelar pada Jumat (15/10/2021).
Wacana itu merupakan bentuk kekecewaan ASEAN terhadap penguasa de facto Myanmar, yang tidak komitmen mengimplementasikan lima poin konsensus, hasil pertemuan kepala negara Asia Tenggara pada April lalu. Hingga saat ini, utusan khusus belum bisa melaksanakan tugasnya, kecuali mendistribusikan sedikit dari bantuan kemanusiaan.
Pertemuan virtual itu dihelat secara mendesak oleh Ketua ASEAN Brunei Darussalam, kata sumber tersebut.
Sementara, Juru bicara militer Myanmar, Zaw Min Tun, tidak menanggapi panggilan telepon untuk dimintai komentar terkait wacana tersebut.