Bendera Amerika Serikat. (Pexels.com/Brett Sayles)
Tidak ada komentar langsung dari polisi Prancis, akan tetapi Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyalahkan AS atas insiden tersebut.
Dilansir AP News, Dari postingan yang diunggahnya di Twitter, Rodriguez mengatakan bahwa, "Saya menganggap Pemerintah AS bertanggung jawab atas kampanye berkelanjutannya terhadap negara kita yang mendorong perilaku ini dan seruan kekerasan, dengan impunitas, dari wilayahnya."
Selama tiga minggu terakhir, kedutaan besar Kuba di berbagai kota di seluruh dunia telah menjadi tempat demonstrasi, baik menentang maupun bagi pemerintah Kuba sebagai reaksi terhadap protes yang meletus di seluruh wilayah pada 11 dan 12 Juli.
Kuba menuduh pemerintah AS mengobarkan kampanye di media sosial guna mengacaukan negara Karibia, yang saat ini sedang mengalami krisis ekonomi parah yang diperburuk oleh pandemi virus corona dan sanksi AS.