Jakarta, IDN Times - Warga Guatemala di beberapa wilayah, pada Minggu (3/9/2023), mengungkap rencananya untuk melindungi demokrasi di tengah masalah yang dituduhkan kepada presiden terpilih Bernardo Arevalo. Mereka pun meminta agar Kejaksaan Agung dan oposisi menghargai hasil pilpres.
Usai pilpres yang dimenangkan Arevalo, situasi politik di Guatemala masih belum kondusif. Pasalnya, izin hukum partai Arevalo, Movimiento Semillia, dicabut karena dianggap melakukan kecurangan dengan memperoleh tanda tangan palsu warga.