Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kekeringan di Somalia (twitter.com/FAO in Somalia)

Jakarta, IDN Times - Hujan tidak turun di Somalia selama dua tahun terakhir. Kondisi itu menyebabkan lahan pertanian dan peternakan warga tidak menghasilkan pangan.

Habiba Maow Iman, yang tinggal di Somalia selatan, harus menderita karena gagal panen dan banyak hewan ternaknya yang mati.

Dengan mengenakan selendang bergambarkan bunga-bunga putih, dia menceritakan kepada Reuters bagaimana perempuan berusia 61 tahun itu harus mencari bantuan di pinggiran kota Baardheere untuk tetap menyambung hidup.

“Kami berusaha lari dari kekeringan. Setiap hari saya keluar dan mengetuk setiap rumah di kota untuk memohon sesuatu agar anak-anak bisa makan,” kata Iman, yang diwawancarai di rumahnya, gubuk berkubah yang dibangun dengan kain perca dan terpal plastik.

1. Somalia telah mengalami kekeringan selama beberapa dekade

Warga di Somalia ketika pembagian bantuan pangan di tengah kekeringan yang melanda selama dua tahun terakhir. (Twitter/UN Humanitarian)

Iman hanyalah satu di antara jutaan warga yang kerap melakukan itu. World Food Programme (WFP) mengatakan, lebih dari empat juta orang di Somalia akan bernasib sama seperti Iman jika hujun tidak turun hingga April mendatang.

Wilayah Tanduk Afrika menghadapi kondisi terkering dalam lebih dari empat dekade, setelah gagalnya tiga musim hujan berturut-turut, menurut lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut.

Pola cuaca global menunjukkan bahwa hujan kemungkinan akan gagal lagi tahun ini, menurut Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan (FEWS Net). Sebelumnya, mereka telah memeringatkan bahwa wilayah tersebut dapat mengalami kekeringan terburuk dalam sejarah.

2. Somalia juga dibayang-bayangi ancaman wabah campak

Editorial Team

Tonton lebih seru di