Menurut PBB, tingkat hunian sel di Haiti mencapai lebih dari 280 persen dari kapasitas. Sekitar 82 persen di antaranya adalah tahanan pra-persidangan, yang dapat berlarut-larut hingga lebih satu dekade sebelum sidang pengadilan awal digelar.
Untuk tidur saja, para napi harus bergiliran menempati tempat tidur dengan yang lainnya berdiri, atau membuat tempat tidur gantung yang menempel jendela sel.
Dilansir The Guardian, dalam beberapa bulan terakhir, para napi mengandalkan teman atau keluarga untuk makanan dan air. Tapi sering kali mereka tidak dapat berkunjung karena kekerasan geng kriminal, membuat beberapa daerah tidak dapat dilewati.
"Kematian ini sangat menyakitkan. Organ-organ dalam mulai rusak satu per satu. Ini adalah hal yang mengerikan untuk disaksikan," kata Michelle Karshan, pendiri lembaga non-profit Health Through Walls.
Organisasi tersebut telah meluncurkan program untuk menangani masalah dengan membuat taman di penjara yang dapat menghasilkan sayuran, kandang ayam dan peternakan ikan.
"Tapi itu satu penjara. Intinya adalah sistem penjara harus bertanggung jawab. Mereka tidak bisa duduk diam. Mereka adalah pemerintah," jelas Kharsan.