Tidak jelas berapa banyak yang telah melarikan diri dari penjara tersebut, namun surat kabar Gazette Haiti menyebutkan bahwa jumlahnya cukup signifikan. Sementara itu, beberapa tahanan enggan meninggalkan fasilitas tersebut karena takut terbunuh dalam baku tembak.
Menurut kelompok hak asasi manusia RNDDH, lembaga pemasyarakatan tersebut menahan 3.687 tahanan pada Februari 2023, meskipun awalnya dibangun untuk menampung 700 tahanan.
Baku tembak telah menyebabkan kepanikan di ibu kota dalam beberapa hari terakhir setelah pemimpin geng Jimmy Cherizier, yang merupakan mantan petugas polisi, menyerukan kelompok kriminal untuk bersatu dan menggulingkan Henry. Cherizier, yang juga dikenal sebagai Barbecue, mengepalai aliansi geng dan menghadapi sanksi dari PBB dan Amerika Serikat (AS).
Pekan ini, ia memperingatkan penduduk setempat untuk melarang anak-anak bersekolah demi menghindari dampak buruk dari eskalasi kekerasan.
Sebelumnya pada Jumat (1/3/2024), kelompok bersenjata dilaporkan berusaha mengambil alih pelabuhan peti kemas utama di Port-Au-Prince, menyebabkan gangguan lalu lintas, dan mengancam akan menyerang lebih banyak kantor polisi di kota tersebut. Empat petugas polisi juga dilaporkan tewas sehari sebelumnya (29/2/2024).