Jakarta, IDN Times – Dua kelompok hak asasi manusia internasional mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Selasa (9/11/2021), untuk mendesak militer Sudan untuk membebaskan pejabat pemerintah, aktivis, dan lainnya yang ditahan selama kudeta militer bulan lalu.
Seorang istri menteri yang ditahan menyatakan prihatin tentang kesehatan suaminya yang keberadaannya masih belum diketahui, sama seperti tahanan yang lainnya.
Pada 25 Oktober, militer Sudan merebut kekuasaan, membubarkan pemerintah transisi negara itu dan menahan lebih dari 100 pejabat pemerintah dan pemimpin politik, bersama dengan sejumlah besar pengunjuk rasa dan aktivis.