Jakarta, IDN Times - Kelompok hak asasi terkemuka pada Kamis (12/11/2021) mempertanyakan apakah otoritas Libya dapat menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil di tengah kurangnya supremasi hukum, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Pernyataan Human Rights Watch (HRW) dilayangkan pada malam konferensi internasional tentang Libya di Paris di mana para pemimpin dunia dan tetangga Libya mendorong agar pemilihan diadakan sesuai jadwal yaitu 24 Desember.
“Pertanyaan utama yang harus ditanyakan para pemimpin di KTT adalah: dapatkah otoritas Libya memastikan lingkungan yang bebas dari paksaan, diskriminasi, dan intimidasi pemilih, kandidat, dan partai politik?” kata pihak HRW, dilansir AP News.