Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Georgia (unsplash.com/@zurabi)

Jakarta, IDN Times - Kelompok sayap kanan di Georgia, pada Selasa (14/3/2023), membakar bendera Uni Eropa (UE) yang terpasang di depan gedung parlemen. Mereka menentang pandangan pro-Eropa di negaranya usai demonstrasi besar pekan lalu. 

Parlemen Georgia resmi menolak RUU pelabelan media independen, organisasi non-profit yang menerima dana asing lebih dari 20 persen sebagai agen asing. Pencabutan resmi dilakukan usai kericuhan menyusul demonstrasi akbar di Tbilisi jelang peresmian RUU tersebut. 

1. Alt-Info menolak pandangan pro-Eropa di Georgia

Pembakaran bendera UE terjadi di tengah long march kelompok sayap kanan dan pro-Rusia, Alt Info. Ratusan simpatisan Alt Info, yang mayoritas laki-laki, melakukan long march dari Lapangan Giorgi Saakadze ke gedung parlemen. 

Mereka melancarkan demonstrasi sebagai respons atas demonstrasi pro-Barat dan anti-pemerintahan pekan lalu, yang berakibat pencabutan RUU agen asing. Mereka menuntut referendum dari Partai Georgian Dream soal RUU agen asing tersebut. 

Dilansir OC Media, ketika berada di luar gedung parlemen, demonstran menurunkan bendera UE dan merobeknya. Kemudian, mereka berhasil membakar bendera tersebut karena sedikit aparat kepolisian yang berjaga. 

Mereka kemudian menaikkan bendera Georgia di tempat itu dan menempatkannya setengah tiang. Polisi yang berdatangan ke area demo berhasil membubarkan massa dan kembali mengibarkan bendera UE. 

2. Pelaku akan didenda sebesar Rp5,9 juta

Editorial Team

Tonton lebih seru di